BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar baelakang
Belajar
merupakan proses perubahan perilaku. Perubahan perilaku yang dimaksud dapat
berwujud perilaku yang tampak (over behavior) , misalnya : menulis, memukul,
menendang dan perilaku yang tidak tampak (inner behavior), misalnya : berfikir,
bernalar, serta berkhayal. Perubahan perilaku yang diperoleh dari hasil belajar
bersifat permanen; dalam arti bahwa perubahan perilaku akan bertahan dalam
waktu relatif lama, sehingga pada suatu waktu perilaku tersebut dapat dipergunakan
untuk merespon stimulus yang sama atau hampir sama. Namun demikian, tidak semua
perubahan perilaku merupakan perwujudan dari hasil belajar, karena terdapat
perubahan perilaku yang tidak disebabkan oleh kegiatan belajar.
Skinner
(1958) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku.
Perilaku dalam belajar mempunyai arti yang luas, yang sifatnya dapat berwujud perilaku yang tidak tampak.
Sedangkan Menurut Bandura sendiri, teori belajar Operant Conditioning yang
dikemukakan oleh Skinner menekan pada efek dari konsekuensi perilaku dan tidak
memandang pentingnya modeling, yakini meniru perilaku orang lain dan pengalaman
yang dialami orang lain, atau meniru keberhasilan atau kegagalan dari orang
lain. Dinyatakan pula bahwa belajar pada diri individu tidak dibentuk oleh
konsekuensi atas perilaku yang ditampilkan, tetapi belajar secara langsung dari
model. Bandura mengembangkan empat tahap melalui pengamatan atau modeling,
yaitu : perhatian, retensi, reproduksi, dan motivasi.
Dalam
makalah ini penulis mengambil sebuah kasus, yaitu bagaimana cara merehabilitasi
seseorang yang berperilaku seperti orang hutan. Seseorang ini dibesarkan oleh
orang hutan, jadi dalam bersikap dan berperilakunya pun akan sama seperti orang
hutan. Hingga pada suatu hari seseorang itu di temukan oleh penduduk yang
sedang melakukan penjelajahan di hutan. Penduduk tersebut ingin mengembalikan
seseorang tersebut untuk bisa kembali menjadi manusi normal. Kasus tersebut
dianalisis sesuai dengan teori Bandura.
1.2 Rumusan masalah
1) Apakah
yang dimaksud teori sosial learning Bandura?
2) Apa
contoh kasus individu yang mengalami modifikasi perilaku?
3) Bagaimana
cara merehabilitasi individu yang mengalami modifikasi perilaku?
1.3 Tujuan
1) Menjelaskan
teori sosial learning Bandura.
2) Menjelaskan
contoh kasus individu yang mengalami modifikasi perilaku.
3) Menjelaskan
merehabilitasi individu yang mengalami modifikasi perilaku.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.1 Teori sosial learning Bandura
Teori sosial learning
yang di kemukakan oleh Albert Bandura merupan merupakan aliran behaviouristik
modern. Pada teori ini Bandura berpendapat bahwa dalam penentuan perilaku
berasal dari proses belajar yang terjadi dalam lingkungan sosial melalui
pengamatan perilaku. Pengamatan perilaku dapat terjadi suatu modeling, artinya
dalam proses peniruan melibatkan proses kognitif untuk penyeleksian
bentuk-bentuk perilaku yang perlu ditiru atau tidak terhadap role model(Idola).
Bandura mengembangkan
empat tahap melalui modeling, yaitu:
1.1.1
Tahap perhatian. Dalam tahap ini
individu memperhatikan model yang menarik, berhasil, atraktif dan popular
sehingga individu dapat meniru perilaku model.
1.1.2
Tahap retensi. Dalam tahap ini apabila
model telah mendapat perhatian dari individu, maka model memberi kesempatan
pada individu untuk mempraktikkan perilaku yang sudah diamati.
1.1.3
Tahap reproduksi. Dalam tahap ini
individu mencoba menyesuaikan diri dengan perilaku model.
1.1.4
Tahap motivasional. Dalam tahap ini
individu akan menirukan model karena merasakan bahwa melakukan pekerjaan yang
baik akan meningkatkan kesempatan untuk memperoleh penguatan.
1.2 Kasus
Salah satu contoh
kasusnya seeperti kasus yang ada di India.Dimana dua orang anak ditemukan di
dalam sarang serigala.Anak tersebut masing-masing berumur 8tahun dan 18
bulan.Merupakan anak manusia yang diasuh oleh serigala dan tinggal
bertahun-tahun bersama segerombolan serigala.Mereka berdua yaitu Amira dan
Ashraf memiliki kebiasaan yang sama dengan perilaku serigala, seperti berjalan
menggunakan 4 kaki.Dan tidak dapat menggunakan kedua tangannya untuk memakan
sesuatu.Ini merupakan salah satu penyimpangan teori behavioristik karena
keadaan lingkungan dan orang terdekatnya.Karena dia dibesarkan di kalangan
serigala, maka mereka mengadopsi apa saja perilaku serigala tersebut.
1.3 Pengkajian kasus rehabilitasi
individu menggunakan teori Bandura
Kasus yang dibahas pada
sub 1.2 menandakan bahwa dalam individu tersebut telah tmengalami modifikasi
perilaku dari normal menjadi abnormal(tidak berperilaku seperti manusia pada
umunya). Hal ini terjadi karena individu yang hilang di hutan sejak kecil telah
belajar atau mencari pengalaman di lingkungan hutan, sehingga ia menggunakan
lingkungan sekitar, khususnya hewan, sebagai modelnya.
Oleh karena itu, untuk
mengembalikan individu tersebut menjadi normal adalah dengan tindakan
rehabilitasi. Tindakan rehabilitasi ini dapat dikaji dengan teori Bandura,
yakni teori sosial learning.
Tahapan yang ditempuh
dalam rehabilitasi menggunakan teori Bandura adalah:
1.3.1
Tahap perhatian. Individu akan tertarik
dengan model jika model tersebut dapat menumbuhkan suasana. Cara yang dapat digunakan agar menarik
perhatian individu adalah dengan proses pendekatan, diajak bermain, dan diberi
makanan atau minuman ringan yang menarik selera. Selain cara tersebut, dapat pula
memberi pelajaran dengan diselingi permainan. Dengan demikian individu akan
memberikan perhatian pada model, sehingga individu dapat meniru cara berpikir
dan bertindak sang model.
1.3.2
Tahap retensi. Dalam tahap ini sang
model telah mendapat perhatian dari individu, maka yang perlu dilakukan model
adalah menunjukkan perilaku yang akan ditiru oleh individu dan memberi
kesempetan pada individu untuk menirukannya.
Misalnya, sang model menunjukkan cara
makan yang baik, atau tepatnya yang sering dilakukan oleh manusia pada umumnya.
Cara makan yang baik misalnya makan dengan duduk, tenang, menggunakan tangan
kanan, mulut tidak bersuara dan lain sebagainya. Kemudian individu diberi
kesempatan untuk meniru cara makan tersebut.
1.3.3
Tahap reproduksi. Dalam tahap ini individu
mencoba menyesuaikan diri dengan perilaku model, yakni setelah mengamati cara
makan yang telah dilakukan oleh model, maka individu mempraktekkannya secara
berulang-ulang. Kemudian individu diminta mempraktekkan cara makan yang telah
ia amati secara mandiri.
1.3.4
Tahap motivasional. Pada tahap terakhir
ini dimungkinkan individu mengerti dan memahami akan jati dirinya sendiri yang
mana ia adalah seorang manusia yang bermartabat lebih tinggi dari hewan.
Individu mempraktekkan apa yang ia tiru terhadap model karena merasakan bahwa
melakukan pekerjaan yang baik akan meningkatkan kesempatan untuk memperoleh
penguatan. Penguatan yang dimaksud adalah dengan pemberian reward atau hadiah dalam wujud pujian. Dengan adanya penguatan ini,
individu akan semakin terpacu atau termotivasi untuk berubah menjadi manusia
normal.
Setelah
menempuh tahapan diatas, individu yang mengalami modifikasi perilaku dari
normal menjadi abnormal(tidak berperilaku seperti manusia pada umunya) dapat
berubah menjadi normal atau berpikir dan berperilaku seperti manusia pada
umumnya.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Individu yang mengalami modifikasi
perilaku dapat direhabilitasi menjadi normal dan dapat dikaji dengan teori soscial learning Bandura. Tahapan yang
dilalui adalah perhatian, retensi, reproduksi, dan motivasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar