Wikipedia

Hasil penelusuran

Jumat, 18 Juli 2014

TEORI BEHAVIOURISTIK

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar baelakang
Belajar merupakan proses perubahan perilaku. Perubahan perilaku yang dimaksud dapat berwujud perilaku yang tampak (over behavior) , misalnya : menulis, memukul, menendang dan perilaku yang tidak tampak (inner behavior), misalnya : berfikir, bernalar, serta berkhayal. Perubahan perilaku yang diperoleh dari hasil belajar bersifat permanen; dalam arti bahwa perubahan perilaku akan bertahan dalam waktu relatif lama, sehingga pada suatu waktu perilaku tersebut dapat dipergunakan untuk merespon stimulus yang sama atau hampir sama. Namun demikian, tidak semua perubahan perilaku merupakan perwujudan dari hasil belajar, karena terdapat perubahan perilaku yang tidak disebabkan oleh kegiatan belajar.
Skinner (1958) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku. Perilaku dalam belajar mempunyai arti yang luas, yang sifatnya dapat  berwujud perilaku yang tidak tampak. Sedangkan Menurut Bandura sendiri, teori belajar Operant Conditioning yang dikemukakan oleh Skinner menekan pada efek dari konsekuensi perilaku dan tidak memandang pentingnya modeling, yakini meniru perilaku orang lain dan pengalaman yang dialami orang lain, atau meniru keberhasilan atau kegagalan dari orang lain. Dinyatakan pula bahwa belajar pada diri individu tidak dibentuk oleh konsekuensi atas perilaku yang ditampilkan, tetapi belajar secara langsung dari model. Bandura mengembangkan empat tahap melalui pengamatan atau modeling, yaitu : perhatian, retensi, reproduksi, dan motivasi.
Dalam makalah ini penulis mengambil sebuah kasus, yaitu bagaimana cara merehabilitasi seseorang yang berperilaku seperti orang hutan. Seseorang ini dibesarkan oleh orang hutan, jadi dalam bersikap dan berperilakunya pun akan sama seperti orang hutan. Hingga pada suatu hari seseorang itu di temukan oleh penduduk yang sedang melakukan penjelajahan di hutan. Penduduk tersebut ingin mengembalikan seseorang tersebut untuk bisa kembali menjadi manusi normal. Kasus tersebut dianalisis sesuai dengan teori Bandura.

1.2  Rumusan masalah
1)      Apakah yang dimaksud teori sosial learning Bandura?
2)      Apa contoh kasus individu yang mengalami modifikasi perilaku?
3)      Bagaimana cara merehabilitasi individu yang mengalami modifikasi perilaku?

1.3  Tujuan
1)      Menjelaskan teori sosial learning Bandura.
2)      Menjelaskan contoh kasus individu yang mengalami modifikasi perilaku.
3)      Menjelaskan merehabilitasi individu yang mengalami modifikasi perilaku.




  
BAB II
PEMBAHASAN
1.1  Teori sosial learning Bandura
Teori sosial learning yang di kemukakan oleh Albert Bandura merupan merupakan aliran behaviouristik modern. Pada teori ini Bandura berpendapat bahwa dalam penentuan perilaku berasal dari proses belajar yang terjadi dalam lingkungan sosial melalui pengamatan perilaku. Pengamatan perilaku dapat terjadi suatu modeling, artinya dalam proses peniruan melibatkan proses kognitif untuk penyeleksian bentuk-bentuk perilaku yang perlu ditiru atau tidak terhadap role model(Idola).
Bandura mengembangkan empat tahap melalui modeling, yaitu:
1.1.1        Tahap perhatian. Dalam tahap ini individu memperhatikan model yang menarik, berhasil, atraktif dan popular sehingga individu dapat meniru perilaku model.
1.1.2        Tahap retensi. Dalam tahap ini apabila model telah mendapat perhatian dari individu, maka model memberi kesempatan pada individu untuk mempraktikkan perilaku yang sudah diamati.
1.1.3        Tahap reproduksi. Dalam tahap ini individu mencoba menyesuaikan diri dengan perilaku model.
1.1.4        Tahap motivasional. Dalam tahap ini individu akan menirukan model karena merasakan bahwa melakukan pekerjaan yang baik akan meningkatkan kesempatan untuk memperoleh penguatan.

1.2  Kasus
Salah satu contoh kasusnya seeperti kasus yang ada di India.Dimana dua orang anak ditemukan di dalam sarang serigala.Anak tersebut masing-masing berumur 8tahun dan 18 bulan.Merupakan anak manusia yang diasuh oleh serigala dan tinggal bertahun-tahun bersama segerombolan serigala.Mereka berdua yaitu Amira dan Ashraf memiliki kebiasaan yang sama dengan perilaku serigala, seperti berjalan menggunakan 4 kaki.Dan tidak dapat menggunakan kedua tangannya untuk memakan sesuatu.Ini merupakan salah satu penyimpangan teori behavioristik karena keadaan lingkungan dan orang terdekatnya.Karena dia dibesarkan di kalangan serigala, maka mereka mengadopsi apa saja perilaku serigala tersebut.

1.3  Pengkajian kasus rehabilitasi individu menggunakan teori Bandura
Kasus yang dibahas pada sub 1.2 menandakan bahwa dalam individu tersebut telah tmengalami modifikasi perilaku dari normal menjadi abnormal(tidak berperilaku seperti manusia pada umunya). Hal ini terjadi karena individu yang hilang di hutan sejak kecil telah belajar atau mencari pengalaman di lingkungan hutan, sehingga ia menggunakan lingkungan sekitar, khususnya hewan, sebagai modelnya.
Oleh karena itu, untuk mengembalikan individu tersebut menjadi normal adalah dengan tindakan rehabilitasi. Tindakan rehabilitasi ini dapat dikaji dengan teori Bandura, yakni teori sosial learning.
Tahapan yang ditempuh dalam rehabilitasi menggunakan teori Bandura adalah:
1.3.1        Tahap perhatian. Individu akan tertarik dengan model jika model tersebut dapat menumbuhkan suasana.  Cara yang dapat digunakan agar menarik perhatian individu adalah dengan proses pendekatan, diajak bermain, dan diberi makanan atau minuman ringan yang menarik selera. Selain cara tersebut, dapat pula memberi pelajaran dengan diselingi permainan. Dengan demikian individu akan memberikan perhatian pada model, sehingga individu dapat meniru cara berpikir dan bertindak sang model.
1.3.2        Tahap retensi. Dalam tahap ini sang model telah mendapat perhatian dari individu, maka yang perlu dilakukan model adalah menunjukkan perilaku yang akan ditiru oleh individu dan memberi kesempetan pada individu untuk menirukannya.
Misalnya, sang model menunjukkan cara makan yang baik, atau tepatnya yang sering dilakukan oleh manusia pada umumnya. Cara makan yang baik misalnya makan dengan duduk, tenang, menggunakan tangan kanan, mulut tidak bersuara dan lain sebagainya. Kemudian individu diberi kesempatan untuk meniru cara makan tersebut.
1.3.3        Tahap reproduksi. Dalam tahap ini individu mencoba menyesuaikan diri dengan perilaku model, yakni setelah mengamati cara makan yang telah dilakukan oleh model, maka individu mempraktekkannya secara berulang-ulang. Kemudian individu diminta mempraktekkan cara makan yang telah ia amati secara mandiri.
1.3.4        Tahap motivasional. Pada tahap terakhir ini dimungkinkan individu mengerti dan memahami akan jati dirinya sendiri yang mana ia adalah seorang manusia yang bermartabat lebih tinggi dari hewan. Individu mempraktekkan apa yang ia tiru terhadap model karena merasakan bahwa melakukan pekerjaan yang baik akan meningkatkan kesempatan untuk memperoleh penguatan. Penguatan yang dimaksud adalah dengan pemberian reward atau hadiah dalam wujud pujian. Dengan adanya penguatan ini, individu akan semakin terpacu atau termotivasi untuk berubah menjadi manusia normal.
Setelah menempuh tahapan diatas, individu yang mengalami modifikasi perilaku dari normal menjadi abnormal(tidak berperilaku seperti manusia pada umunya) dapat berubah menjadi normal atau berpikir dan berperilaku seperti manusia pada umumnya.






BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Individu yang mengalami modifikasi perilaku dapat direhabilitasi menjadi normal dan dapat dikaji dengan teori soscial learning Bandura. Tahapan yang dilalui adalah perhatian, retensi, reproduksi, dan motivasional.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar