PERINGKAT SEKUEN NOVEL TUNGGAK-TUNGGAK JATI
Analisis Urutan Tekstual
Urutan
tekstual pada novel Tunggak-Tunggak Jati dimulai
dari sekuen 1, akan dijabarkan dibawah ini.
Sekuen 1 : Karmodo tiba di ladang Tirtaganda
milik negara untuk melihat keadaan.
Kernel
1.1 : Karmodo didatangi oleh mandor
Kaudin untuk menanyakan keperluan Karmodo datang ke ladang Tirtaganda.
Kernel 1.2 : Karmodo didatangi oleh Tan Bian Biau
dan mandor Lauri.
Kernel
1.3 : Karmodo menginterogasi Tan
Bian Biau tentang kepemilikan ladang Tirtaganda.
Sekuen 2 : Tan Bian Biau teringat peristiwa 10
tahun yang lalu tentang Karmodo.
Kernel
2.1 : Tan Bian Biau mendapati Karmodo, anak
pembantunya, saling jatuh cinta dengan anaknya.
Kernel
2.2 :Tan Bian Biau mengusir Karmodo
dari rumahnya.
Sekuen
3 : Tan Bian Biau teringat
peristiwa 2 tahun yang lalu tentang orang tua Karmodo.
Kernel
3.1 : Tan Bian Biau hendak ditinggal
oleh orang tua Karmodo tanpa ada alasan yang jelas.
Kernel
3.2 : Tan Bian Biau tidak setuuju
jika orang tua Karmodo berhenti bekerja.
Satelite
3.2.1 : Tan Bian Biau meminta pada orang
tua Karmodo agar Karsini ditinggal sebagai tanda balas budi orang tua Karmodo.
Sekuen
4 : Tan Bian Biau teringan
peristiwa 1 tahun yang lalu tentang Karsini.
Kernel
4.1 : Tan Bian Biau bertindak kurang
ajar pada Karsini.
Kernel
4.2 : Tan Bian Biau ditinggal pergi
oleh Karsini karena tindakan Tan Bian Biau yang tidak senonoh.
Sekuen
5 : Tan Bian Biau merasa ketakutan
setelah mengetahui kalau Karmodo menjadi pejabat tanah.
Kernel
5.1 : Tan Bian Biau diberi saran
oleh mandor Lauri agar menggunakan anaknya untuk memikat Karmodo.
Kernel
5.2 : Tan Bian Biau pulang ke rumah.
Sekuen
6 : Tan Bian Biau sampai dirumah kemudian
menemui anaknya.
Kernel
6.1 : Tan Bian Biau meminta bantuan
pada Lien Nio agar memikat hati Karmodo.
Satelite
6.1.1 : Tan Bian Biau mendapat penolakan
atas permintaan bantuan Tan Bian Biau dari Lien Nio.
Kernel
6.2 : Tan Bian Biau meminta bantuan
pada Siau Yung.
Satelite
6.2.1 : Tan Bian Biau mendapat
persetujuan bantuan oleh Siau Yung.
Sekuen
7 : Karsini berada di dapur ketika
diberi wejangan oleh orang tua.
Kernel
7.1 : Karsini dilarang untuk
berhubungan dengan Ing Liem oleh orang tuanya.
Satelite
7.1.1 : Karsini merasa tidak setuju
dengan alasan ayah dan ibunya melarangnya untuk berhubungan dengan Ing Liem.
Kernel
7.2 : Karsini beradu mulut dengan
ayah dan ibunya tentang berhubungan dengan keturunan Cina.
Kernel
7.3 : Karsini dikejutkan dengan
Karmodo yang tiba-tiba muncul memberi wejangan.
Sekuen
8 : Karmodo berjalan ke ruang
depan untuk mencari udara segar.
Kernel
8.1 : Karmodo didatangi Ing Liem.
Satelite
8.1.1 : Karmodo berpelukan dengan Ing
Liem karena ingin melepas rindu dengan teman lama.
Kernel
8.3 : Karmodo mengajak Ing Liem dan
Karsini jalan-jalan.
Sekuen
9 : Siau Yung mengendarai motornya
hingga sampai petak 89 untuk melihat keadaan dan mencari Karmodo.
Kernel
9.1 : Siau Yung terkena kayu yang
diangkut oleh salah satu buruh panggul yang sedang lewat.
Satelite
9.1.1 : Siau Yung memarahi buruh yang
teledor hingga kayunya mengenai motornya.
Kernel
9.2 : Siau Yung membeli kayu buruh
itu untuk diberikan pada Karmodo.
Kernel
9.3 : Siau Yung meminta tolong pada
Kastam, buruh panggul, untuk menyerahkan surat kepada Karmodo.
Sekuen
10 : Kastam hendak menyerahkan surat
titipan Siau Yung kepada Karmodo.
Kernel
10.1 : Kastam bertemu Pak Mujahit di
rumah Karmodo ketika ingin menyerahkan surat kepada Karmodo.
Kernel
10.2 : Kastam diusir oleh Pak Mujahit
karena dianggap tidak berkepentingan.
Kernel
10.3 : Kastam bertemu Karmodo di
tengah jalan.
Satelite
10.3.1 : Kastam menyerahkan surat kepada
Karmodo.
Kernel
10.4 : Kastam menjelek-jelekan Pak
Mujahit sebagai suruhan Cina didepan Karmodo.
Kernel
10.5 : Kastam dimarahi Karmodo karena
ia juga suruhan Cina.
Satelite
10.5 : Kastam dianggap sebagai maling
teriak maling.
Sekuen
11 : Kastam mendatangi rumah Tan Bian
Biau untuk bertemu Siau Yung.
Kernel
11.1 : Kastam diusir oleh Tan Bian
Biau karena dianggap sebagai orang yang tidak penting.
Satelite 11.1.1 : Kastam keluar rumah sambil mengumpati Tan Bian
Biau.
Kernel
11.3 : Kastam dipersilakan masuk
kembali oleh Siau Yung untuk membicarakan suratnya untuk Karmodo.
Satelite
11.3.1 : Kastam akan dibelikan Siau Yung
sebuah sepeda sebagai bayaran jasanya pengantar surat untuk Karmodo.
Sekuen
12 : Lien Nio pergi ke Kalidawir
untuk menemui Karmodo.
Kernel
12.1 : Lien Nio menghentikan niatnya
untuk masuk ke rumah Karmodo karena ada Siau Yung.
Satelite
12.1.1 : Lien Nio cepat-cepat kembali dan
berlari setelah melihat Siau Yung.
Kernel
12.2 : Lien Nio diberi tumpangan
Suwaji sampai ke Parijatah.
Sekuen
13 : Karmodo duduk diteras rumahnya
sambil membaca koran dan minum kopi pada pagi hari.
Kernel
13.1 : Karmodo didatangi Tan Bian Biau
dan Pak Mujahit yang berniat untuk menunjukkan surat ijin menanam ladang Tirtaganda
bagi Tan Bian Biau.
Kernel
13.2 : Karmodo menyudutkan Tan Bian
Biau dan Pak Mujahit.
Satelite
13.2.1 : Karmodo menegaskan bahwa ia lebih
berwenang dari surat ijin itu dan menyuruh Tan Bian Biau untuk menggarap ladang
Tirtagandanya sendiri.
Sekuen
14 : Karmodo pergi ke Parijatah
untuk mencari Lien Nio.
Kernel
14.1 : Karmodo pergi ke rumah Salmah
untuk mencari informasi tentang Lien Nio.
Kernel
14.2 : Karmodo diantar Salmah untuk
mencari Lien Nio di rumah Suwaji.
Sekuen
15 :Suwaji kebingungan dan merasa
galau karena suasana dirumahnya menjadi ricuh.
Kernel
15.1 : Suwaji bertengkar dengan
istrinya karena istrinya ceburu dengan Lien Nio.
Kernel
15.2 : Suwaji didatangi oleh Karmodo
untuk mencari Lien Nio.
Kernel
15.3 : Suwaji menghampiri Lien Nio di
kamar.
Satelite
15.3.1 : Suwaji terkejut karena Lien Nio
tidak ada di kamar.
Kernel
15.4 : Suwaji merasa terharu dan
terkejut karena Muslikatun, istrinya, meminta maaf kepada Karmodo, dan ia
mengaku bahwa telah cemburu pada Lien Nio.
Sekuen
16 : Tan Bian Biau bingung dan kaget
karena tanah garapannya disita karena Karmodo tidak dapat disuap.
Kernel
16.1 : Tan Bian Biau memberi wasiat
agar Lien Nio mengelola sisa tanahnya.
Kernel
16.1 : Tan Bian Biau meninggal.
Sekuen
17 : Pak Mujahit berencana memprofokasi
orang-orang untuk memberontak dan berdemo di depan rumah Karmodo.
Kernel
17.1 : Pak Mujahit mendatangi Jumanan
untuk mengajaknya mempengaruhi warga berdemo di rumah Karmodo, karena menurut
info Kaudin, Jumanan dianggap lebih dapat menguasai orang-orang ladang.
Satelite
17.1.1 : Pak Mujahit deberi penjelasan
Jumanan jika berdemo merupakan tindakan yang berbahaya karena dapat dilaporkan
ke polisi.
Kernel
17.2 : Pak Mujahit mendatangi Lauri
mengajaknya mempengaruhi warga berdemo di rumah Karmodo, karena menurutnya
Lauri bodoh, sehingga ia tidak berpikiran seperti Jumanan.
Sekuen
18 : Lauri berhasil mengajak warga
untuk berdemo di rumah Karmodo.
Kernel
18.1 : Lauri memprofokasi Lien Nio
yang baru datang jika warga berdemo untuk membantu Lien Nio.
Kernel
18.2 : Lauri menghentikan aksi
profokasi demonstrasi karena Lien Nio membubarkan aksi demo.
Satelite
18.2.1 : Lauri diancam akan dilaporkan
pada polisi.
Sekuen 19 : Karmodo merasa tenang karena suasana
rumahnya sudah aman dan tentram.
Analisis Urutan Logis
Urutan
logis merupakan urutan tokoh dan peristiwanya.
1)
Karmodo
Sekuen
1 : Karmodo tiba di ladang
Tirtaganda milik negara untuk melihat keadaan.
Kernel
1.1 : Karmodo didatangi oleh
mandor Kaudin untuk menanyakan keperluan Karmodo datang ke ladang Tirtaganda.
Kernel
1.2 : Karmodo didatangi oleh
Tan Bian Biau dan mandor Lauri.
Kernel
1.3 : Karmodo menginterogasi
Tan Bian Biau tentang kepemilikan ladang Tirtaganda.
Sekuen
8 : Karmodo berjalan ke ruang
depan untuk mencari udara segar.
Kernel
8.1 : Karmodo didatangi Ing
Liem.
Satelite
8.1.1 : Karmodo berpelukan dengan
Ing Liem karena ingin melepas rindu dengan teman lama.
Kernel
8.3 : Karmodo mengajak Ing Liem
dan Karsini jalan-jalan.
Sekuen
13 : Karmodo duduk diteras
rumahnya sambil membaca koran dan minum kopi pada pagi hari.
Kernel
13.1 : Karmodo didatangi Tan Bian
Biau dan Pak Mujahit yang berniat untuk menunjukkan surat ijin menanam ladang
Tirtaganda bagi Tan Bian Biau.
Kernel
13.2 : Karmodo menyudutkan Tan
Bian Biau dan Pak Mujahit.
Satelite
13.2.1 : Karmodo menegaskan bahwa ia
lebih berwenang dari surat ijin itu dan menyuruh Tan Bian Biau untuk menggarap
ladang Tirtagandanya sendiri.
Sekuen
14 : Karmodo pergi ke Parijatah
untuk mencari Lien Nio.
Kernel
14.1 : Karmodo pergi ke rumah
Salmah untuk mencari informasi tentang Lien Nio.
Kernel
14.2 : Karmodo diantar Salmah
untuk mencari Lien Nio di rumah Suwaji.
Sekuen
19 : Karmodo merasa tenang
karena suasana rumahnya sudah aman dan tentram.
2) Tan
Bian Biau
Sekuen
2 : Tan Bian Biau teringat
peristiwa 10 tahun yang lalu tentang Karmodo.
Kernel
2.1 : Tan Bian Biau mendapati Karmodo, anak
pembantunya, saling jatuh cinta dengan anaknya.
Sekuen
2 : Tan Bian Biau teringat
peristiwa 10 tahun yang lalu tentang Karmodo.
Kernel
2.1 : Tan Bian Biau mendapati Karmodo, anak pembantunya,
saling jatuh cinta dengan anaknya.
Kernel
2.2 :Tan Bian Biau mengusir
Karmodo dari rumahnya.
Sekuen
3 : Tan Bian Biau teringat
peristiwa 2 tahun yang lalu tentang orang tua Karmodo.
Kernel
3.1 : Tan Bian Biau hendak
ditinggal oleh orang tua Karmodo tanpa ada alasan yang jelas.
Kernel
3.2 : Tan Bian Biau tidak
setuuju jika orang tua Karmodo berhenti bekerja.
Satelite
3.2.1 : Tan Bian Biau meminta pada
orang tua Karmodo agar Karsini ditinggal sebagai tanda balas budi orang tua
Karmodo.
Sekuen
4 : Tan Bian Biau teringan
peristiwa 1 tahun yang lalu tentang Karsini.
Kernel
4.1 : Tan Bian Biau bertindak
kurang ajar pada Karsini.
Kernel
4.2 : Tan Bian Biau ditinggal
pergi oleh Karsini karena tindakan Tan Bian Biau yang tidak senonoh.
Sekuen
5 : Tan Bian Biau merasa
ketakutan setelah mengetahui kalau Karmodo menjadi pejabat tanah.
Kernel
5.1 : Tan Bian Biau diberi
saran oleh mandor Lauri agar menggunakan anaknya untuk memikat Karmodo.
Kernel
5.2 : Tan Bian Biau pulang ke
rumah.
Sekuen
6 : Tan Bian Biau sampai
dirumah kemudian menemui anaknya.
Kernel
6.1 : Tan Bian Biau meminta
bantuan pada Lien Nio agar memikat hati Karmodo.
Satelite
6.1.1 : Tan Bian Biau mendapat
penolakan atas permintaan bantuan Tan Bian Biau dari Lien Nio.
Kernel
6.2 : Tan Bian Biau meminta
bantuan pada Siau Yung.
Satelite
6.2.1 : Tan Bian Biau mendapat
persetujuan bantuan oleh Siau Yung.
Sekuen
16 : Tan Bian Biau bingung dan
kaget karena tanah garapannya disita karena Karmodo tidak dapat disuap.
Kernel
16.1 : Tan Bian Biau memberi wasiat
agar Lien Nio mengelola sisa tanahnya.
Kernel 16.1 :
Tan Bian Biau meninggal.
3) Lien
Nio
Sekuen
12 : Lien Nio pergi ke
Kalidawir untuk menemui Karmodo.
Kernel
12.1 : Lien Nio menghentikan
niatnya untuk masuk ke rumah Karmodo karena ada Siau Yung.
Satelite
12.1.1 : Lien Nio cepat-cepat kembali
dan berlari setelah melihat Siau Yung.
Kernel 12.2 :
Lien Nio diberi tumpangan Suwaji sampai ke Parijatah.
4) Siau
Yung
Sekuen
9 : Siau Yung mengendarai
motornya hingga sampai petak 89 untuk melihat keadaan dan mencari Karmodo.
Kernel
9.1 : Siau Yung terkena kayu
yang diangkut oleh salah satu buruh panggul yang sedang lewat.
Satelite
9.1.1 : Siau Yung memarahi buruh
yang teledor hingga kayunya mengenai motornya.
Kernel
9.2 : Siau Yung membeli kayu
buruh itu untuk diberikan pada Karmodo.
Kernel 9.3 :
Siau Yung meminta tolong pada Kastam, buruh panggul, untuk menyerahkan surat
kepada Karmodo.
5) Karsini
Sekuen
7 : Karsini berada di dapur
ketika diberi wejangan oleh orang tua.
Kernel
7.1 : Karsini dilarang untuk
berhubungan dengan Ing Liem oleh orang tuanya.
Satelite
7.1.1 : Karsini merasa tidak setuju
dengan alasan ayah dan ibunya melarangnya untuk berhubungan dengan Ing Liem.
Kernel
7.2 : Karsini beradu mulut
dengan ayah dan ibunya tentang berhubungan dengan keturunan Cina.
Kernel 7.3 :
Karsini dikejutkan dengan Karmodo yang tiba-tiba muncul memberi wejangan.
6) Kastam
Sekuen
10 : Kastam hendak menyerahkan
surat titipan Siau Yung kepada Karmodo.
Kernel
10.1 : Kastam bertemu Pak Mujahit
di rumah Karmodo ketika ingin menyerahkan surat kepada Karmodo.
Kernel
10.2 : Kastam diusir oleh Pak
Mujahit karena dianggap tidak berkepentingan.
Kernel
10.3 : Kastam bertemu Karmodo di
tengah jalan.
Satelite
10.3.1 : Kastam menyerahkan surat
kepada Karmodo.
Kernel
10.4 : Kastam menjelek-jelekan
Pak Mujahit sebagai suruhan Cina didepan Karmodo.
Kernel
10.5 : Kastam dimarahi Karmodo
karena ia juga suruhan Cina.
Satelite
10.5 : Kastam dianggap sebagai
maling teriak maling.
Sekuen
11 : Kastam mendatangi rumah
Tan Bian Biau untuk bertemu Siau Yung.
Kernel
11.1 : Kastam diusir oleh Tan
Bian Biau karena dianggap sebagai orang yang tidak penting.
Satelite
11.1.1 : Kastam keluar rumah sambil
mengumpati Tan Bian Biau.
Kernel
11.3 : Kastam dipersilakan masuk
kembali oleh Siau Yung untuk membicarakan suratnya untuk Karmodo.
Satelite
11.3.1 : Kastam akan dibelikan Siau
Yung sebuah sepeda sebagai bayaran jasanya pengantar surat untuk Karmodo.
7) Pak
Mujahit
Sekuen
17 : Pak Mujahit berencana
memprofokasi orang-orang untuk memberontak dan berdemo di depan rumah Karmodo.
Kernel
17.1 : Pak Mujahit mendatangi
Jumanan untuk mengajaknya mempengaruhi warga berdemo di rumah Karmodo, karena
menurut info Kaudin, Jumanan dianggap lebih dapat menguasai orang-orang ladang.
Satelite
17.1.1 : Pak Mujahit deberi penjelasan
Jumanan jika berdemo merupakan tindakan yang berbahaya karena dapat dilaporkan
ke polisi.
Kernel 17.2 :
Pak Mujahit mendatangi Lauri mengajaknya mempengaruhi warga berdemo di rumah
Karmodo, karena menurutnya Lauri bodoh, sehingga ia tidak berpikiran seperti
Jumanan.
8) Suwaji
Sekuen
15 :Suwaji kebingungan dan
merasa galau karena suasana dirumahnya menjadi ricuh.
Kernel
15.1 : Suwaji bertengkar dengan
istrinya karena istrinya ceburu dengan Lien Nio.
Kernel
15.2 : Suwaji didatangi oleh
Karmodo untuk mencari Lien Nio.
Kernel
15.3 : Suwaji menghampiri Lien
Nio di kamar.
Satelite
15.3.1 : Suwaji terkejut karena Lien
Nio tidak ada di kamar.
Kernel
15.4 : Suwaji merasa terharu dan
terkejut karena Muslikatun, istrinya, meminta maaf kepada Karmodo, dan ia
mengaku bahwa telah cemburu pada Lien Nio.
9) Lauri
Sekuen
18 : Lauri berhasil mengajak
warga untuk berdemo di rumah Karmodo.
Kernel
18.1 : Lauri memprofokasi Lien
Nio yang baru datang jika warga berdemo untuk membantu Lien Nio.
Kernel
18.2 : Lauri menghentikan aksi profokasi
demonstrasi karena Lien Nio membubarkan aksi demo.
Satelite 18.2.1 :
Lauri diancam akan dilaporkan pada polisi.
Analisis Urutan Kronologis
Urutan
kronologis merupakan urutan peristiwa berdasarkan waktu. Urutan kronologis pada
novel Tunggak Tunggak Jati dimulai
pada sekuen 2.
Sekuen 2 : Tan Bian Biau teringat peristiwa 10
tahun yang lalu tentang Karmodo.
Kernel
2.1 : Tan Bian Biau mendapati Karmodo, anak
pembantunya, saling jatuh cinta dengan anaknya.
Kernel
2.2 :Tan Bian Biau mengusir Karmodo
dari rumahnya.
Sekuen
3 : Tan Bian Biau teringat
peristiwa 2 tahun yang lalu tentang orang tua Karmodo.
Kernel
3.1 : Tan Bian Biau hendak ditinggal
oleh orang tua Karmodo tanpa ada alasan yang jelas.
Kernel
3.2 : Tan Bian Biau tidak setuuju
jika orang tua Karmodo berhenti bekerja.
Satelite
3.2.1 : Tan Bian Biau meminta pada orang
tua Karmodo agar Karsini ditinggal sebagai tanda balas budi orang tua Karmodo.
Sekuen
4 : Tan Bian Biau teringan
peristiwa 1 tahun yang lalu tentang Karsini.
Kernel
4.1 : Tan Bian Biau bertindak kurang
ajar pada Karsini.
Kernel
4.2 : Tan Bian Biau ditinggal pergi
oleh Karsini karena tindakan Tan Bian Biau yang tidak senonoh.
Sekuen 1 : Karmodo tiba di ladang Tirtaganda
milik negara untuk melihat keadaan.
Kernel
1.1 : Karmodo didatangi oleh mandor
Kaudin untuk menanyakan keperluan Karmodo datang ke ladang Tirtaganda.
Kernel 1.2 : Karmodo didatangi oleh Tan Bian Biau
dan mandor Lauri.
Kernel
1.3 : Karmodo menginterogasi Tan
Bian Biau tentang kepemilikan ladang Tirtaganda.
Sekuen
5 : Tan Bian Biau merasa ketakutan
setelah mengetahui kalau Karmodo menjadi pejabat tanah.
Kernel
5.1 : Tan Bian Biau diberi saran
oleh mandor Lauri agar menggunakan anaknya untuk memikat Karmodo.
Kernel
5.2 : Tan Bian Biau pulang ke rumah.
Sekuen
6 : Tan Bian Biau sampai dirumah kemudian
menemui anaknya.
Kernel
6.1 : Tan Bian Biau meminta bantuan
pada Lien Nio agar memikat hati Karmodo.
Satelite
6.1.1 : Tan Bian Biau mendapat penolakan
atas permintaan bantuan Tan Bian Biau dari Lien Nio.
Kernel
6.2 : Tan Bian Biau meminta bantuan
pada Siau Yung.
Satelite
6.2.1 : Tan Bian Biau mendapat
persetujuan bantuan oleh Siau Yung.
Sekuen
7 : Karsini berada di dapur ketika
diberi wejangan oleh orang tua.
Kernel
7.1 : Karsini dilarang untuk
berhubungan dengan Ing Liem oleh orang tuanya.
Satelite
7.1.1 : Karsini merasa tidak setuju
dengan alasan ayah dan ibunya melarangnya untuk berhubungan dengan Ing Liem.
Kernel
7.2 : Karsini beradu mulut dengan
ayah dan ibunya tentang berhubungan dengan keturunan Cina.
Kernel
7.3 : Karsini dikejutkan dengan
Karmodo yang tiba-tiba muncul memberi wejangan.
Sekuen
8 : Karmodo berjalan ke ruang
depan untuk mencari udara segar.
Kernel
8.1 : Karmodo didatangi Ing Liem.
Satelite
8.1.1 : Karmodo berpelukan dengan Ing
Liem karena ingin melepas rindu dengan teman lama.
Kernel
8.3 : Karmodo mengajak Ing Liem dan
Karsini jalan-jalan.
Sekuen
9 : Siau Yung mengendarai motornya
hingga sampai petak 89 untuk melihat keadaan dan mencari Karmodo.
Kernel
9.1 : Siau Yung terkena kayu yang
diangkut oleh salah satu buruh panggul yang sedang lewat.
Satelite
9.1.1 : Siau Yung memarahi buruh yang
teledor hingga kayunya mengenai motornya.
Kernel
9.2 : Siau Yung membeli kayu buruh
itu untuk diberikan pada Karmodo.
Kernel
9.3 : Siau Yung meminta tolong pada
Kastam, buruh panggul, untuk menyerahkan surat kepada Karmodo.
Sekuen
10 : Kastam hendak menyerahkan surat
titipan Siau Yung kepada Karmodo.
Kernel
10.1 : Kastam bertemu Pak Mujahit di
rumah Karmodo ketika ingin menyerahkan surat kepada Karmodo.
Kernel
10.2 : Kastam diusir oleh Pak Mujahit
karena dianggap tidak berkepentingan.
Kernel
10.3 : Kastam bertemu Karmodo di
tengah jalan.
Satelite
10.3.1 : Kastam menyerahkan surat kepada
Karmodo.
Kernel
10.4 : Kastam menjelek-jelekan Pak
Mujahit sebagai suruhan Cina didepan Karmodo.
Kernel
10.5 : Kastam dimarahi Karmodo karena
ia juga suruhan Cina.
Satelite
10.5 : Kastam dianggap sebagai maling
teriak maling.
Sekuen
11 : Kastam mendatangi rumah Tan
Bian Biau untuk bertemu Siau Yung.
Kernel
11.1 : Kastam diusir oleh Tan Bian
Biau karena dianggap sebagai orang yang tidak penting.
Satelite 11.1.1 : Kastam keluar rumah sambil mengumpati Tan
Bian Biau.
Kernel
11.3 : Kastam dipersilakan masuk
kembali oleh Siau Yung untuk membicarakan suratnya untuk Karmodo.
Satelite
11.3.1 : Kastam akan dibelikan Siau Yung
sebuah sepeda sebagai bayaran jasanya pengantar surat untuk Karmodo.
Sekuen
12 : Lien Nio pergi ke Kalidawir
untuk menemui Karmodo.
Kernel
12.1 : Lien Nio menghentikan niatnya
untuk masuk ke rumah Karmodo karena ada Siau Yung.
Satelite
12.1.1 : Lien Nio cepat-cepat kembali dan
berlari setelah melihat Siau Yung.
Kernel
12.2 : Lien Nio diberi tumpangan
Suwaji sampai ke Parijatah.
Sekuen
13 : Karmodo duduk diteras rumahnya
sambil membaca koran dan minum kopi pada pagi hari.
Kernel
13.1 : Karmodo didatangi Tan Bian Biau
dan Pak Mujahit yang berniat untuk menunjukkan surat ijin menanam ladang
Tirtaganda bagi Tan Bian Biau.
Kernel
13.2 : Karmodo menyudutkan Tan Bian
Biau dan Pak Mujahit.
Satelite
13.2.1 : Karmodo menegaskan bahwa ia lebih
berwenang dari surat ijin itu dan menyuruh Tan Bian Biau untuk menggarap ladang
Tirtagandanya sendiri.
Sekuen
14 : Karmodo pergi ke Parijatah
untuk mencari Lien Nio.
Kernel
14.1 : Karmodo pergi ke rumah Salmah
untuk mencari informasi tentang Lien Nio.
Kernel
14.2 : Karmodo diantar Salmah untuk
mencari Lien Nio di rumah Suwaji.
Sekuen
15 :Suwaji kebingungan dan merasa
galau karena suasana dirumahnya menjadi ricuh.
Kernel
15.1 : Suwaji bertengkar dengan
istrinya karena istrinya ceburu dengan Lien Nio.
Kernel
15.2 : Suwaji didatangi oleh Karmodo
untuk mencari Lien Nio.
Kernel
15.3 : Suwaji menghampiri Lien Nio di
kamar.
Satelite
15.3.1 : Suwaji terkejut karena Lien Nio
tidak ada di kamar.
Kernel
15.4 : Suwaji merasa terharu dan
terkejut karena Muslikatun, istrinya, meminta maaf kepada Karmodo, dan ia
mengaku bahwa telah cemburu pada Lien Nio.
Sekuen
16 : Tan Bian Biau bingung dan kaget
karena tanah garapannya disita karena Karmodo tidak dapat disuap.
Kernel
16.1 : Tan Bian Biau memberi wasiat agar
Lien Nio mengelola sisa tanahnya.
Kernel
16.1 : Tan Bian Biau meninggal.
Sekuen
17 : Pak Mujahit berencana
memprofokasi orang-orang untuk memberontak dan berdemo di depan rumah Karmodo.
Kernel
17.1 : Pak Mujahit mendatangi Jumanan
untuk mengajaknya mempengaruhi warga berdemo di rumah Karmodo, karena menurut
info Kaudin, Jumanan dianggap lebih dapat menguasai orang-orang ladang.
Satelite
17.1.1 : Pak Mujahit deberi penjelasan
Jumanan jika berdemo merupakan tindakan yang berbahaya karena dapat dilaporkan
ke polisi.
Kernel
17.2 : Pak Mujahit mendatangi Lauri
mengajaknya mempengaruhi warga berdemo di rumah Karmodo, karena menurutnya
Lauri bodoh, sehingga ia tidak berpikiran seperti Jumanan.
Sekuen
18 : Lauri berhasil mengajak warga
untuk berdemo di rumah Karmodo.
Kernel
18.1 : Lauri memprofokasi Lien Nio
yang baru datang jika warga berdemo untuk membantu Lien Nio.
Kernel
18.2 : Lauri menghentikan aksi
profokasi demonstrasi karena Lien Nio membubarkan aksi demo.
Satelite
18.2.1 : Lauri diancam akan dilaporkan
pada polisi.
Sekuen 19 : Karmodo merasa tenang karena suasana
rumahnya sudah aman dan tentram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar