Wikipedia

Hasil penelusuran

Jumat, 18 Juli 2014

Alat-alat sintaksis

ALAT-ALAT SINTAKSIS
1.       Urutan Kata
Urutan kata yang dimaksud adalah letak atau posisi kata yang satu dengan yang lain dalam satuan konstruksi sintaksis.
Contoh:
(1)    Aku ora gelem mangan roti bakar
Jika urutan kalimat tersebut dirubah menjadi kalimat berikut ini.
(2)    Aku gelem ora mangan roti bakar
(3)    Roti bakar gelem ora mangan aku
(4)    Roti bakar ora gelem mangan aku
(5)    Ora gelem mangan roti bakar aku
(6)    Roti bakar aku gelem mangan ora
Kalimat (2)-(4) meskipun gramatikal tetapi maknanya tidak sama dengan kalimat (1), sedangkan (5) dan (6) tidak gramatikal.
2.       Bentuk Kata
Bentuk kata selalu berubah-ubah. Perubahannya selalu disesuaikan dengan tugasnya di dalam kalimat. Misalnya kata turu, nurokake, diturokake, nuroni, dituroni dalam kalimat berikut.
(1)    Suntari turu kasur.
(2)    Suntari nurokake adhine.
(3)    Suntari diturokake ibune.
(4)    Kasur dituroni Suntari.
Keempat kalimat diatas memounyai makna yang berbeda. Perbedaan makna pada kalimat-kalimat tersebut dikarenakan perbedaan bentuk kata kerja pengisi predikatnya.
3.       Intonasi
Dalam semua bahasa, intonasi itu sangat penting. Kalimat tidak hanya tergantung pada urutan dan bentuk kata, tetapi juga ditentukan oleh faktor suprasegmental seperti intonasi dan jeda. Perbedaan modus kalimat bahasa Jawa bisa disebabkan oleh intonasinya, misalnya kalimat berikut ini.
Dini sekolah.
Dini sekolah?
Kalimat dini sekolah yang diucapkan dengan intonasi deklaratif menjadikan kalimat tersebut bermodus deklaratif. Jika kalimat tersebut diucapkan dengan intonasi inerogatif, menjadikan kalimat tersebut bermodus interogatif, yang dalam bahasa tulisannya ditandai dengan tanda tanya.
Selain intonasi, jeda juga memegang peranan dalam bahasa Jawa. Satuan bahasa yang diucapkan dengan jeda yang berbeda menyebabkan kalimat tersebut mempunyai makna yang berbeda pula, misalnya:
1.       //Bapak/ibu/kula dhateng Bandung//.
2.       //Bapak/ibu kula dhateng Bandung//.
3.       //Bapak ibu/kula dhateng bandung//.
4.       //bapak ibu kula/dhateng Bandung//.
Kalimat (1) yang ke Bandung tiga orang, yaitu bapak,ibu dan saya. Kalimat (2) yang
ke Bandung hanya satu orang, yaitu ibu saya. Kalimat (3) yang ke Bandung hanya saya, sedangkan kalimat (4) yang ke Bandung dua orang, yaitu bapak saya dan ibu saya.

4.       Kata Tugas
Kata tugas meliputi konjungsi, preposisi, artikula, kata bantu predikat, dan partikel. Penggunaan kata tugas yang berbeda menjadikan kalimat tersebut berbeda maknanya. Misalnya penggunaan preposisi dan konjungsi di bawah ini:
1.       Sartono pindhah .............. Jakarta
Jika kalimat contoh no 1 itu disi preposisi menyang berarti Jakarta sebagai tujuan, jika disi preposisi saka berarti Jakarta merupakan tempat yang ditinggalkan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar