ALAT-ALAT SINTAKSIS
1. Urutan Kata
Urutan kata yang
dimaksud adalah letak atau posisi kata yang satu dengan yang lain dalam satuan
konstruksi sintaksis.
Contoh:
(1)
Aku ora gelem mangan roti bakar
Jika urutan kalimat tersebut dirubah menjadi kalimat berikut ini.
(2)
Aku gelem ora mangan roti bakar
(3)
Roti bakar gelem ora mangan aku
(4)
Roti bakar ora gelem mangan aku
(5)
Ora gelem mangan roti bakar aku
(6)
Roti bakar aku gelem mangan ora
Kalimat (2)-(4) meskipun gramatikal tetapi maknanya
tidak sama dengan kalimat (1), sedangkan (5) dan (6) tidak gramatikal.
2. Bentuk Kata
Bentuk kata
selalu berubah-ubah. Perubahannya selalu disesuaikan dengan tugasnya di dalam
kalimat. Misalnya kata turu, nurokake, diturokake, nuroni, dituroni dalam
kalimat berikut.
(1)
Suntari turu kasur.
(2)
Suntari nurokake adhine.
(3)
Suntari diturokake ibune.
(4)
Kasur dituroni Suntari.
Keempat kalimat diatas memounyai makna yang berbeda.
Perbedaan makna pada kalimat-kalimat tersebut dikarenakan perbedaan bentuk kata
kerja pengisi predikatnya.
3. Intonasi
Dalam semua bahasa, intonasi itu sangat penting.
Kalimat tidak hanya tergantung pada urutan dan bentuk kata, tetapi juga
ditentukan oleh faktor suprasegmental seperti intonasi dan jeda. Perbedaan
modus kalimat bahasa Jawa bisa disebabkan oleh intonasinya, misalnya kalimat berikut
ini.
Dini sekolah.
Dini sekolah?
Kalimat dini
sekolah yang diucapkan dengan intonasi
deklaratif menjadikan kalimat tersebut bermodus deklaratif. Jika kalimat
tersebut diucapkan dengan intonasi inerogatif, menjadikan kalimat tersebut
bermodus interogatif, yang dalam bahasa tulisannya ditandai dengan tanda tanya.
Selain intonasi, jeda juga memegang peranan dalam
bahasa Jawa. Satuan bahasa yang diucapkan dengan jeda yang berbeda menyebabkan
kalimat tersebut mempunyai makna yang berbeda pula, misalnya:
1.
//Bapak/ibu/kula dhateng Bandung//.
2.
//Bapak/ibu kula dhateng Bandung//.
3.
//Bapak ibu/kula dhateng bandung//.
4.
//bapak ibu kula/dhateng Bandung//.
Kalimat (1) yang ke Bandung tiga
orang, yaitu bapak,ibu dan saya. Kalimat (2) yang
ke Bandung hanya satu orang, yaitu
ibu saya. Kalimat (3) yang ke Bandung hanya saya, sedangkan kalimat (4) yang ke
Bandung dua orang, yaitu bapak saya dan ibu saya.
4.
Kata
Tugas
Kata tugas meliputi konjungsi, preposisi, artikula, kata bantu predikat,
dan partikel. Penggunaan kata tugas yang berbeda menjadikan kalimat tersebut
berbeda maknanya. Misalnya penggunaan preposisi dan konjungsi di bawah ini:
1.
Sartono pindhah .............. Jakarta
Jika kalimat
contoh no 1 itu disi preposisi menyang berarti
Jakarta sebagai tujuan, jika disi preposisi saka
berarti Jakarta merupakan tempat yang ditinggalkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar